Nama lengkap, kota asal,
kuliah dimana dan jurusan apa, dan mengapa memilih Thailand sebagai kota
tujuan?
Nama saya Cecep Eli Kosasih SKp., MNS asal dari
Bandung staf pengajar fakultas keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung.
Saya lulus S1 Keperawatan pada tahun 1998 di Unpad. Pada tahun 2002-2004 saya
mendapat kesempatan untuk meneruskan kuliah S2 di faculty of nursing Prince of
Songkla University Thailand, dan pada tahun 2012 saya melanjutkan kembali
kuliah S3 di faculty of nursing Prince of Songkla University Thailand tempat
yang sama waktu mengambil S2 dulu. saya mengambil S2 di Thailand Karena pada
saat itu ada tawaran beasiswa dari pemerintah Thailand ke pemerintah Indonesia.
kami dari bandung ikut dalam program tersebut namun hanya beberapa orang yang
lolos. untuk program S3 saya memilih di Thailand karena saya rasakan di
Thailand suasana pembelajaran cukup mendukung untuk keperawatan maka saya
memutuskan untuk melanjutkan S3 di tempat saya dulu kebetulan untuk S3 ini saya
mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia (DIKTI).
1.
Mas
Cecep, bagaimana sih cara mendaftar ke universitas di Thailand, apakah kita
bisa melakukan semua proses pendaftaran sendiri?
Untuk bisa mendaftar ke
universitas yang ada di thailand sebenarnya kita bisa melakukan pendaftaran
sendiri, di Thailand kita bisa masuk program S1, S2, Maupun S3 kalau itu biayanya berasal dari kita sendiri. Masalahnya
kebanyakan dari mahasiswa mendapat masalah dari siapa yang dapat memberikan
sponsor atau beasiswa. Untuk S1 mungkin tidak terlalu besar biayanya, kita
tinggal mendaftar langsung ke universitas yang bersangkutan. Untuk beasiswa
bagi mahasiswa Indonesia di Thailand ada beberapa jenis juga. misalnya untuk S1
ada program pertukaran pelajar dari universitas di Indonesia untuk belajar
beberapa bulan di Thailand. Sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3 ada dua
beasiswa yaitu pertama dari pemerintah Indonesia (DIKTI, dll) dan dari
pemerintah Thailand/universitas di Thailand.
Beasiswa dari pemerintah Indonesia misalnya dari
DIKTI, kita mengajukan permohonan ke DIKTI dan memenuhi beberapa persyaratan
dari DIKTI. Kalau sudah lengkap maka Dikti akan melakukan test/wawancara apakah
mahasiswa(karyasiswa) tersebut layak atau tidak. Tentunya calon mahasiswa
tersebut harus sudah mendapat letter of acceptance (LoA) dari universitas yang
bersangkutan baru bias mengajukan ke DIKTI.
Beasiswa dari pemerintah Thailand juga saat ini
memiliki peluang yang cukup baik. Calon mahasiswa harus melengkapi persyaratan
dari Universitas yang bersangkutan. Biasanya dari universitas tersebut
melakukan sosialisasi ke beberapa kota di Indonesia tentang beasiswa tersebut.
Setelah melalui serangkaian test/seleksi maka akan diumumkan siapa yang layak
untuk mendapat beasiswa.
Untuk calon mahasiswa yang berminat untuk
melanjutkan pendidikan khususnya S2 dan S3 maka alangkah baiknya juga lebih
proaktif untuk mencari informasi ke universitas yang bersangkutan misalnya di
website Prince of Songkla University Thailand
www.psu.ac.th atau di kedutaan besar Thailand yang ada di daerah kuningan
Jakarta. Sebenarnya untuk sekarang ini peluang itu lumayan besar karena di
Negara asean ada Asian community yang mendorong kerjasama pendidikan di Negara
asia tenggara. sehingga calon mahasiswa akan mendapat informasi yang lebih up
to date dan lebih akurat jika semua proses dilakukan secara sendiri.
Untuk mendapatkan
promotor atau advisor, kita bisa berkomunikasi dengan fakultas yang
bersangkutan nanti dari fakultas tersebut akan diberikan beberapa alternatif
untuk mendapatkannya. Ada yang menawarkan beberapa expert di bidangnya atau
setelah mempelajari proposal awal maka akan dipilihkan pembimbing/promotor yang
tepat.
2.
Mungkinkah
kita mendapatkan beasiswa di tengah masa studi kita? Misalnya semester pertama
kuliah menggunakan biaya sendiri, kemudian semester berikutnya mendapatkan
beasiswa universitas?
Yang saya tahu memang ada beberapa contoh
diantaranya ada yang pertama memperoleh beasiswa dari Thailand kemudian
dilanjutkan dengan beasiswa dari DIKTI melalui program on going, namun saat ini
program on going sudah tidak ada lagi. Perkembangan terbaru bila pada semester
pertama menggunakan uang sendiri nampaknya agak sulit bagi pemberi beasiswa.
baik pemerintah Thailand maupun pemerintah Indonesia lebih mengutamakan program
dimulai dari awal. kecuali kalau ada perubahan kebijakan di kemudian hari. karena
dari pengalaman yang ada mahasiswa yang sudah kuliah di Thailand tidak bisa
mengajukan untuk mendapatkan beasiswa. Jadi sebaiknya kalau bisa direncanakan
secara matang bila ingin mendapatkan beasiswa sejak awal.
3.
Berapa
lama waktu minimal yang kita butuhkan untuk persiapan kuliah di Thailand? Mulai
dari pendaftaran beasiswa sampai persiapan bahasa, dll?
Waktu
minimal yang dibutuhkan untuk kuliah di Thailand tidak begitu lama. Di
universitas biasanya diberikan pembekalan tentang bahasa dan budaya Thailand,
academic writing, campus tour, city tour dll. Persiapan tersebut biasanya tidak
lebih dari satu bulan. Untuk bahasa pengantar kuliah menggunakan bahasa Inggris
jadi tidak begitu berat, kecuali bagi fakultas yang belum membuka program
internasional. Bahasa Thailand digunakan terutama pada saat kita berkomunikasi
dengan warga masyarakat sekitar, misalnya untuk membeli makanan dll. Untungnya
untuk daerah provinsi Thailand selatan (Pathani, Narathiwat, Yala, Satun dan
Songkla) banyak dari warga sekitar/pedagang yang bisa berbahasa
Melayu/Indonesia. Begitu pula untuk makanan di daerah Thailand selatan tidak
susah untuk mendapatkan makanan Halal. Tetapi hal ini agak sedikit berbeda
dengan provinsi di Thailand utara karena mayoritas Buddhist jadi agak susah
mencari makanan halal.
4.
Apakah
ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di
sana?
Untuk mendapatkan tambahan pemasukan selama kuliah
di Thailand, kita bisa mendapatkannya dengan cara menjadi guru bahasa Indonesia
atau guru bahasa Inggris secara part time atau tetap tergantung kondisi dan
perjanjian. Tentunya itu di sesuaikan dengan waktu luang yang kita miliki.
Masyarakat Thailand saat ini sedang giat menyambut asean community 2015
terutama dari segi bahasa, jadi mereka sangat membutuhkan guru bahasa. Akan
tetapi untuk bekerja selain itu agak susah mengingat Thailand masih sama
seperti Indonesia yaitu Negara berkembang berbeda dengan Negara yang sudah maju
seperti Eropa atau Australia. Disamping itu bila ingin bekerja paruh waktu kita
harus mampu baca tulis dan mengerti bahasa Thailand.
5.
Budaya
paling menarik apakah yang Mas Cecep temukan di Thailand ? Apakah ada hal-hal
menarik di Thailand yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia?
Budaya yang cukup menarik di Thailand yaitu budaya
menghormati raja dan guru/dosen, pembinaan rasa cinta tanah air, dan father
day, baju seragam S1, dll. Raja itu segalanya bagi rakyat Thailand untuk
menghadap raja ada tata cara tersendiri bahkan rakyat berikut pejabat pun
bersimpuh/sujud dihadapan raja. Begitu pula dengan guru/dosen mereka sangat di
hormati, tiap tahun ada teacher’s day dimana siswa/mahasiswa mempersembahkan
bunga buat guru/dosen dan merekapun bersimpuh/sujud di hadapan dosen. untuk
mempertebal kecintaan terhadap raja/Negara maka diperdengarkan lagu kebangsaan
Thailand setiap hari di jam tertentu. Bila mendengar lagu tersebut semua
aktivitas harus berhenti termasuk ketika waktu makan, maka makan dihentikan
sejenak setelah selesai makan dilanjutkan kembali. Setahu saya hanya ada di
Thailand ada father day ternyata itu adalah peringatan hari ulang tahun raja.
Hal yang cukup menarik adalah baju seragam di Thailand itu dimulai sejak TK,
SD, SMP, SMA, dan S1. jadi anak S1 itu memakai seragam baju putih dan
celana/rok hitam dan sepatu hitam atau putih, jadi anak S1 tidak dipusingkan
dengan baju apa yang harus dipakai besok
pagi kuliah.
6.
Bagaimana
karakter masyarakat Thailand, dan bagaimana sikap mereka terhadap pendatang
baik pemuda dan orang tuanya?
Karakter masyarakat Thailand hampir sama dengan
masyarakat Indonesia dari segi warna kulit, wajah juga perilaku mereka. Secara
umum mereka baik terhadap pendatang baik pendatang dari asia maupun dari eropa.
Bahkan kalau sudah kenal mereka bisa baik sekali dan mau menolong. khususnya di
Thailand selatan mayoritas adalah muslim jadi banyak dari mereka memakai
atribut agama Islam. Mereka pun terbuka terhadap pendatang khususnya dari
Indonesia.
7.
Seberapa
aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Thailand? Kegiatan apa yang
biasanya dilakukan oleh PPI di Thailand ?
Perhimpunan mahasiswa Indonesia di Thailand
(Permitha) adalah PPI di Thailand. Pusat Permitha ada di Bangkok tetapi di
beberapa tempat ada cabangnya misalnya Permitha Simpul PSU yang ada di kota Hat
Yai Songkla. Kegiatan PPI ini cukup aktif secara berkala menyelenggarakan
konferensi internasional, kegiatan amal, maupun kegiatan internal masing masing
simpul Permitha. disamping PPI ada juga kegiatan Ngajikhun yaitu kegiatan
keagamaan khususnya muslim, secara rutin diadakan pengajian dan beberapa
kegiatan keagamaan lainnya. Di Permitha ini pun banyak sekali kegiatan yang
melibatkan anggotanya untuk bisa meningkatkan kapasitas mahasiswa khususnya
dalam berorganisasi.
8.
Apakah
ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Thailand ? Apa
saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau saat tiba pertama kali
di Thailand, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Bagi mereka yang mau berangkat ke Thailand pertama
harus dipersiapkan mental dalam hal ini diperkuat niat kita untuk belajar di
Thailand. Kedua penguasaan bahasa Inggris minimal Toefl score 500 sudah cukup.
Ketiga Passport dan visa sebaiknya dibuat dulu di Indonesia di kedubes
Thailand. Keempat tiket dan uang baht dipersiapkan, untuk tiket bisa langsung
dari Indonesia ke Bangkok atau bisa juga lewat Kuala lumpur. Jika kuliahnya di
Thailand selatan maka Kuala lumpur jadi pilihan yang tepat untuk lewat karena
tidak ada penerbangan langsung ke Hat Yai kecuali dari Medan. Untuk penukaran uang
carilah money changer yang cukup memadai karena kalau kita tukar uang di
airport itu sangat mahal harganya.
Persiapan terakhir adalah barang bawaan yang akan
masuk ke pesawat perlu diperhatikan, mana yang akan masuk ke kabin pesawat mana
yang masuk ke bagasi. Karena kalau salah dalam menentukan berat bagasi nanti
biaya kelebihan beban bisa sangat besar sekali bahkan bisa melebihi biaya tiket
pesawat itu sendiri.
Pertama kali tiba di Thailand adalah harus
diyakinkan dulu siapa yang akan menjemput kita disana, apakah pihak universitas
atau teman-teman PPI yang ada di kota tersebut. Sebaiknya kita harus menjalin
komunikasi secara baik dengan mereka baik via email atau social media
(facebook, YM, Line, dll) sehingga kita tidak terlantar. Seandainya tidak ada
yang menjemput maka gunakanlah angkutan yang resmi misalnya kalau dari bandara
kita bisa beli tiket taksi resmi di counter taksi. Khusus untuk di Thailand ada
beberapa moda angkutan diantaranya: taksi, song teaw (semacam angkutan kota),
tuk tuk (semacam taksi untuk kelas bawah), van (semacam travel agency), dan
Bus.Kemudian harus diyakinkan lagi tempat tinggal kita ke pihak universitas
apakah di dormitory/asrama atau tempat yang sudah disediakan.
Demiakian informasi yang
bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua, khususnya bagi
calon mahasiswa yang berminat kuliah di Thailand.
![]() |
our colleagues and lecturers |
Wassalam
Cecep E. Kosasih
Assalamualaikum Pak cecep. Perkenalkan saya Syukra Alhamda dari Padang Sumatera barat, Pekerjaan saya dosen Poltekkes di Bukittinggi sumatera barat, Pendidikan terakhir saya S2 Kesehatan Masyarakat dari FK UGM Jogjakarta dan S1 Kesmas di FKM UI, TTL Bukittinggi 16 Agustus 1970, pada kesempatan ini saya mohon informasi beasiswa S3 Kesmas dari PSU apakah tersedia? Mohon informasinya, alamat email saya syukra909604@gmail.com HP/wa/line 081363359566. terima kasih informasinya ya pak cecep.
ReplyDeletewasslmw
Syukra Alhamda
wa'alaikum salam, mohon maaf baru dibalas. biasanya untuk PSU suka ada beasiswa yaitu TEHAC untuk asean country, namun untuk PSU saya belum dapat info. mungkin nanti kalo ada info bisa saya share. ada info untuk beasiswa dari universitas walailak mungkin bisa dicoba ini link nya http://rgj.trf.or.th/main/announcement/the-royal-golden-jubilee-ph-d-programme-scholarships-for-asean-students-rgj-asean-year-2017/
ReplyDeleteWah Pak Cecep ada blog juga tho... visit mine Pak.. http://arigetas.com
ReplyDelete