Asaalamu’alakum
warohmatullohi wabarokatuh
Alhamdulillahhirobil’alaimin wabihi nasta’inu ‘ala ‘umuridunya
wadiin wa’ala ‘alihi wa ashabihi ajma’in ama ba’du
Ashadu ala ilaha ilalohu wa ashadu ana
muhamadarosululloh
Allohuma soli ‘ala sayidina muhamad wa ‘ala alihi
sayidina muhamad
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh swt, solawat serta salam
semoga dilimpahkan ke jungjunan alam nabi Muhammad saw, keluarganya, para
sahabatnya ,dan semoga kita senantiasa tetap mengikuti sunahnya.
Yang terhormat bapak perwakilan RI di songkla
beserta Ibu, para staf konsulat RI, serta hadirin dan hadirot yang dirahmati
Alloh.
Hadirin
sekalian,
Tiada kata yang
lebih indah kecuali ucapan alhamdulilah atas segala rahmat yang diberikan Alloh
SWT yang tidak bisa kita hitung, bahkan seandainya laut menjadi tinta dan hutan
menjadi penanya, tidak akan pernah cukup untuk menuliskan nikmat yang telah
diberikan. Mata bisa melihat telinga bisa mendengar, menghirup udara dengan
bebas semua disediakan Alloh untuk kita tanpa harus bayar. Nikmat sehat bahkan
kita suka lupa dan jarang mengucap syukur, biasanya baru ingat kalau kita sedang
sakit. Ada nikmat yang paling besar, yaitu nikmat iman dan Islam, mengapa
disebut paling besar? Karena dengan iman dan Islamlah yang dapat menghantarkan
kita ke tujuan akhir hidup kita di akhirat yang kekal abadi. Hidup di dunia ini
hanya sementara dan hidup yang sebenarnya adalah di akhirat. Banyak orang yang
terterdaya oleh gemerlapnya dunia yang sementara padahal dunia ini hanya
transit sebentar menuju keabadian. Barang siapa yang mencari dunia dia hanya
mendapatkan dunia, sedangkan barangsiapa yang mecari akhirat maka dia akan
mendapatkan dua duanya. Sekarang tingal pilih yang mana, karena kita diberi
kebebasan untuk memilih, tidak seperti malaikat atau syetan. Makanya kita lebih
mulia daripada keduanya. Oleh karena itu patutlah kita bersyukur karena kita
masih punya iman dan Islam pada diri kita. Dalam satu hadist disebutkan bahwa
apabila pada saat meninggal mengucapkan La Ilaha Ilalloh maka ia akan masuk ke surga,
Alloh akan mengampuni segala dosa kecuali dosa sirik (menyekutukan Alloh)
tetapi dosa antara manusia harus diselesaikan dulu diantara manusia.
Hadirin yang dimulyakan Alloh,
Judul dari
kultum ini adalah bulan ramadhan sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan.
Di bulan
ramadhan ini, marilah kita sama sama meningkatkan ketakwaan pada Alloh SWT
dengan penuh keiklasan dan menjalankannya. Karena apabila kita menyianyiakan
bulan Ramadan ini termasuk orang yang merugi sebagaimana yang tercantum dalam
sural al asr, demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orangorang yang beriman dan
mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati
supaya
menetapi kesabaran. (Al Ashr:1-3).
Sungguh ayat ini luar bisa sekali dan selalu mengena dalam kehidupan manusia
sampai kapan pun. Terkait dengan bulan ramadhan maka Alloh SWT sudah
menjanjikan berlimpah pahala di bulan ini dan tidak diberikan di bulan yang
lain, sebagaimana para sahabat dahulu, mereka begitu mempersiapkan begitu mengharapkan
bulan ramadhan dengan suka cita, karena paham akan keutamaan bulan ramadhan. Bagaimana
dengan kita? Mari kita sama sama introspeksi pada diri kita masing masing
seberapa besar rasa suka cita di bulan ramadhan ini atau apakah sebaliknya,
yang merasa bulan ini menjadi beban. Semoga kita senantiasa di beri kekuatan
dan hidayah untuk bisa mencapainya. Para ulama sudah memberikan pelajaran
bagaimana mengisi bulan ramadhan ini dari mulai tata cara, amalan-amalan yang
baik dsb. Tinggal kita laksanakan saja. Masalahnya, untuk mengerjakan sesuatu
itu tidak semudah apa yang diucapkan kadang kita tahu tapi tidak mau, atau kita
mau tapi tidak mampu mengerjakan, atau bisa jadi kita tidak mengerjakan karena
tidak tahu. Beberapa factor itu haruslah
kita identifikasi sehingga kita tahu persis mengapa kita belum bisa mengerjakan
sesuai dengan harapan. Makanya nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk selalu
belajar dan tidak ada batasan untuk belajar kecuali ajal menjemput, maknanya
adalah karena ilmu Alloh SWT ini sangat banyak dan besar sehingga kita perlu
mempelajarinya. Begitu pula dalam mengerjakan ibadah kadang kita sungkan
mengerjakan karena keterbatasan kita sehingga urunglah kita mengerjakannya,
padahal Alloh SWT akan menghargai setiap usaha hambanya. Yang paling berat
adalah kemauan kadang kita males untuk mengerjakan amal ibadah. Untuk itu
alangkah baiknya kita merenungkan hadist/quran yang menyatakan bahwa diakhirat
ada yang minta dikembalikan lagi ke dunia hanya untuk beribadah walau sebentar
tapi permintaan itu sudah sia sia karena tidak bisa kembali kedunia. Coba kita
renungkan mereka yang diakherat saja ingin kembali ke dunia untuk beribadah
karena mereka sudah tahu dampaknya. Nah kita yang masih didunia oleh Alloh SWT
masih diberi kesempatan untuk beribadah kadang masih lalai untuk mengerjakannya,
masih berleha leha bahkan meninggalkannya. Kita suka lupa bahwa ajal itu pasti
datang tidak memandang waktu dan tempat. Siapkah kita menghadapinya? Wallohu’alam
hanya Alloh SWT yang mengetahuinya. Kita hanya berharap dan berdoa semoga
diberi khusnul khotimah, meninggal dalam kebaikan.
Hadirin yang dirahmati Alloh SWT
Pengertian Taqwa Secara etimologis , kata“taqwa”
berasal dari bahasa arab. Kata taqwa
memiliki
kata dasar waqa yang berarti menjaga,
melindungi,
hati-hati, waspada, memerhatikan,
dan
menjauhi. Adapun secara terminologis, kata
“taqwa”
berarti menjalankan apa yang diperintahankan
oleh Allah dan menjauhi segala apa
yang dilarang-Nya. Para penerjemah Al-Qur’an mengartikan
“taqwa” sebagai kepatuhan,
kesalihan, kelurusan, perilaku baik,
teguh
melawan kejahatan, dan takut kepada
Tuhan.
Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati
melainkan dalam Keadaan beragama
Islam.
(Ali Imran 102). Bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan
tidak ditentang, diingat
dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak
dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada
Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan
jika
kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah
bahwa
Dia melihat kita. Maka sangat cocok lah dengan moment bulan Ramadan ini untuk melatih
ketakwaan kita terhadap Alloh SWT, karena dengan berpuasa kita dilatih untuk
mentaati segala perintahnya, menjauhi segala larangannya dan senantiasa kita
selalu merasa dilihat oleh Alloh SWT di setiap langkah hidup kita
Hadirin yang dimulyakan Alloh SWT
Langkah selanjutnya
yang bisa kita kerjakan untuk membentuk sikap taqwa. pembentukan takwa dapat
direalisasikan melalui upaya-upaya religius sebagai berikut : Mengkaji
Al-Qur'an, Berpegang
teguh dan melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an, Mengesakan Allah, Mengingat perintah Allah, Istiqamah menurut ajaran Islam, Beibadah kepada Allah, Melaksanakan Qisas, Berpuasa. Oleh karena
itu apabila kita senantiasa besungguh sungguh berusah untuk melakukan upaya-upaya
tersebut maka insyaalloh kita akan muncul dengan pribadi yang bertaqwa. Dan buah
dari ketaqwaan ini adalah memperoleh keberkahan (Barakah), Memperoleh Rahmat, Kegembiraan Dunia dan Akhiratdan masih
banyak manfaat yang diperoleh dari sikap dan perilaku taqwa kita terhadap Alloh
SWT.
Hadirin yang
berbahagia
Marilah kita bersama-sama beruhan mengharapkan rahmat
dan keridhoan Alloh SWT, deangan melakukan apa yang diperintahkan Alloh SWT dan
berusaha semampu kita apa-apa yang dilarang oleh-Nya. Semoga kita semua diberi
kekuatan dan tetap diberi hidayah untuk menerima segala aturan yang sudah
diberikan alloh SWT dengan penuh keiklasan dalam menjalankannya. Aamiin.
Demikian kultum ramadhan malam ini, mohon maaf bila
ada kesalahan karena yang benar hanya datang dari Alloh SWT dan yang salah
karena kehilapan saya sendiri.
Bilaahi
taufik wal hidayah wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh